Thursday, May 10, 2007

About Being Narcist [just a bit]

belakangan ini banyak baget yang ngomentarin blog gue dengan aneh, dan gue yakin itu cuma satu orang. tapi lucu juga kalau ditelaah, orang biasanya melakukan sesuatu yang berguna untuk aktualisasi diri. tapi orang ini ngomentarin blog gue dengan semaunya untuk aktualisasi diri. ya, siapapun bebas mengeluarkan pendapatnya, jadi gue nggak mempermasalahkan hal nggak penting seperti itu. bukan prioritas gue.
lucunya, orang ini berlagak tau segala macem tentang kejadian di hidup gue, tapi komentar terakhirnya adalah "jiga elo teu nyaho prioritas hura-hura dan yang pokok. ga akan maju ari teu pinter". gue ngakak sendiri. jelas dia nggak tau gue. hihihi... karena hura-hura yang gue lakukan sekarang-sekarang ini adalah pergi ke playground sama anak gue, atau makan bakso sama laki gue, atau nonton dvd aja di rumah. apa itu bisa disebut hura-hura? gila kali yeeee.... kalo ngasuh anak aja dianggap hura-hura, trus... yang serius apaan dong?
kalo soal nggak pinter, dari dulu gue emang nggak pernah ngerasa kalo gue itu pinter. biasa aja.
tapi kalo dipikir-pikir, kalo gue nggak pinter... masa sih jaringan internasional seperti WAPN+ dan APN+ mau minta pendapat gue dan ngundang gue untuk ikut pertemuan mereka?
kalo gue emang nggak pinter, masa iya sih LSM internasional sebesar ActionAID mau susah-susah ngundang gue untuk jadi pembicara di Kenya kemarin? dibayar pula!
kalo gue emang nggak pinter, masa iya sih, KPA Nasional mau ngundang gue untuk jadi pembicara di pertemuan kepala daerah se-Indonesia yang pesertanya paling rendah sekretaris daerah dan walikota?
kalo gue nggak pinter, masa sih gue dipilih jadi koordinator asia tenggara di WAPN+?
kalo gue emang nggak pinter, mana mungkin WAPN+ mau masukkin gue jadi anggota task force mereka yang ruang lingkupnya asia-pacific?
kalo gue emang kagak pinter, masa iya sih, wagub bangka-belitung mau minta saran dari gue kemarin?
kayaknya nggak mungkin lah gue bisa dapet kesempatan-kesempatan itu kalo gue emang kagak pinter... hehehe... tapi mungkin juga semua itu gue dapet bukan karena gue pinter, tapi karena gue kritis dan cerdas. kalo pinter mah, baca buku juga bisa jadi pinter, tapi orang yang pinter belum tentu cerdas. gue sih nggak ngerasa pinter, nggak ngerasa cerdas juga, tapi yang menilai kan bukan gue. gue bisa melihat secerdas apa gue, ketika datang undangan-undangan untuk jadi pembicara, jadi trainer, jadi mass mobiliser atau ketika dipilih untuk menduduki sebuah jabatan.
kalo soal "nggak maju-maju", hmm.... berarti orang itu emang bener-bener nggak tau gue. karena dengan kerja di sini aja gue udah lebih maju dari sebelumnya. masih ditambah lagi dengan berbagai 'kesempatan emas' yang nggak bisa didapet sama orang sembarangan, kesempatan-kesempatan yang hanya bisa didapat sama orang yang punya kualifikasi khusus, ketrampilan khusus dan kriteria tertentu. pendeknya, orang-orang terpilih. hwahahahaha...! gue yakin dan gue tau, semua temen kantor gue masuk kualifikasi dan kriteria itu. karena kami memang bukan orang sembarangan. yang "nggak maju-maju" itu justru orang yang cuma bisa nulis komentar dengan label 'anonymous' sambil berlagak tau kehidupan orang lain, padahal yang dia tau cuma segitu-gitunya aja.
yah... akhirnya gue berkesimpulan, yang nulis paling-paling cuma seseorang yang karirnya stagnan, nggak ada dinamika dalam pekerjaan atau malah pengangguran, karena dia punya banyak waktu buat baca-baca blog gue. hihihihihi... trus, dia juga cukup rendah diri, karena nggak punya pengalaman sebanyak gue, jadi akhirnya dia mencari pembenaran dengan mencap gue 'sombong'. hwarakadah! kenal gue aja kagak, kok bisa tau kalo gue sombong? dan jelas banget dia butuh aktualisasi diri dengan caranya sendiri. boleh-boleh aja aktualisasi diri dengan cara yang dianggap paling nyaman, tapi kalo dia pikir gue bakal terganggu.... wah... salah besar. yah... apapun itu, tapi buat gue nggak masalah kok, orang ini sudah seperti fans fanatik gue. pasti dia gatel kalo sehari aja dia nggak baca blog gue. dan itu menguntungkan buat gue, karena blog visitor counter gue akan terus bertambah seiring dengan itu. lagipula, dari sekian banyak orang yang baca blog gue, yang ngejelekkin gue cuma dia aja kok. golongan minoritas. kaum marjinal yang tersisih. so, why bother?
tapi hal-hal seperti ini buat gue malah jadi bahan hiburan. sesuai dengan prinsip kenarsisannya gue dan aLbert: HANYA ORANG-ORANG NARSIS SEPERTI KITA YANG BISA MENGUBAH DUNIA! dan nggak perlu risau kalau sebagai narsis kita dicap sombong, karena kita memang beda dengan mereka. hwahahahaha....! hidup narsis!

2 comments:

narcist-astrajingga said...

menjadi Narcist bukanlah pilihan, tapi Sudah di takdirkan. he he he

Anonymous said...

Seems so familiar yaa..
Story nya itu lho Mbaak...

kaya'nya dimana-mana sama yaa..
Pasti adaaaa aja orang sirik nan menyebalkan.. Trus pasti "nyerang"nya dengan cara pengecut..

You're not alone.. Itu cerita yang sama hampir di setiap pelosok dunia dech..

So.. don't get bother Mbak... Hal-hal begitu "lewat" ajah..

Keep on shining yaaa..