Wednesday, June 14, 2006

SALAH, MENGAKU SALAH, INTROSPEKSI DIRI, dan MINTA MAAF

kenapa ya, orang kok sulit sekali mengakui kesalahannya? apalagi kalau posisi dalam pekerjaannya lebih tinggi dari kita. ada ego yang bicara. banyak juga gengsi yang buka mulut. tidak mau ketahuan salah oleh bawahan. padahal, atasan yang sportif dan mau mengakui kesalahannya pasti akan jadi idola bawahan [dijamin!].
bukan hanya mengakui kesalahan yang sulit. menerima bahwa kita salah juga bukan hal yang bisa dilakukan oleh setiap orang. lebih dari itu, minta maaf merupakan hal yang paling berat untuk dilakukan. kadang gue pengen ketawa, lihat orang-orang yang self defense-nya tinggi saat kesalahan dilempar ke muka mereka. kalau emang salah, ya salah aja. apa susahnya sih, berbesar hari dan berlapang dada untuk mengakui semua itu? justru orang akan jadi lebih respek kalau kita mau mengakui kesalahan kita. salah kan nggak selalu dosa. salah adalah sarana untuk belajar dan memperbaiki diri.
gue selalu senang kalo ada orang yang nunjukkin kesalahan gue [selama itu memang benar gue yang salah]. gue berterima kasih banget sama orang yang mau ngasih tahu gue itu. karena, kalau nggak atas jasa orang itu, mana bisa gue memperbaiki diri? susahnya, gue juga selalu pengen nunjukkin atau ngingetin orang atas kesalahannya. dan payahnya, banyak yang nggak suka dengan kelakuan gue ini. hehehehehe. ironis banget! padahal maksud gue baik, pengen mengingatkan aja. tapi ternyata di dunia ini masih banyak orang yang nggak bisa berbesar hati dan berlapang dada. buntutnya, malah gue yang dicaci maki deh... nasib... nasib...!
gue paling nggak suka kalo ada orang yang udah jelas-jelas salah, tapi dia masih ngotot bahwa dia nggak salah. apalagi kalo ditambah dengan usaha-usaha untuk mencari kambing hitam. duh... apa nggak bisa cari cara lain yang lebih asik ya...? apa kabar dengan INTROSPEKSI DIRI? kayaknya udah sulit banget nyari orang yang mau introspeksi diri sebelum melemparkan kesalahan ke orang lain. menurut gue, hal yang ideal ketika kita mau melemparkan kesalahan kepada orang lain adalah : NGACA. lihat baik-baik ke dalam diri kita sendiri... apakah kita memang lebih baik dari orang itu? apakah kita nggak pernah bikin kesalahan sepanjang hidup kita? apakah kita nggak pernah jadi korban lemparan kesalahan orang lain? apakah kita udah sebegitu sempurnanya tanpa cacat dan cela, sampai kita berhak melemparkan kesalahan ke orang lain?
sayangnya.... kebanyakan orang lebih suka melemparkan kesalahan ke orang lain dulu sebelum ngaca dan introspeksi. nanti buntut-buntutnya baru deh... ngerasa bahwa apa yang dilakukan itu nggak bener. masih bagus kalo mau minta maaf. kebanyakan orang bakalan diam aja. minta maaf seolah jadi sebuah pekerjaan hina yang merendahkan harkat dan martabat. so pathetic! permintaan maaf seolah tabu dikeluarkan, terutama kalo posisi, status atau jabatan kita lebih tinggi. duh... istighfar deh lu semua kalo masih suka bersikap kayak gitu...

1 comment:

Narcist_astrajingga said...

thanks for another insight- even im still absurd