pusing di kerjaan mah udah biasa... tapi kalo keseringan, rudet juga rasanya. pikiran gue belakangan ini udah overloaded banget. ya kerjaan, ya suami, ya anak, ya rumah, ya kartu kredit, ya handphone, ya makan, ya penyakit... duh... kok ya nggak abis-abis rasanya! walhasil, gue jadi nggak produktif [kalo ini mah, udah sejak beberapa waktu yang lalu sih... hehehehe...]. nulis nggak pernah tuntas, bikin skenario mentok melulu, bikin tulisan dari skenario juga mentok melulu. duh Gusti... ke mana larinya semua kreatifitasku yang dulu ya...?
kadang gue mikir, betapa enaknya ibu-ibu yang kerjanya cuma ke salon, belanja dan arisan ya... hidup untuk menikmati duit suami aja. hihihihihi.... betapa repotnya daku yang harus kerja jungkir balik tiap hari, kadang sampe malem pula! gaji nggak seberapa pula.... [tapi tetep disyukuri kok!]
tapi gue lebih sering bersyukur dengan keadaan gue yang punya kerjaan tetap ini. dengan punya kerjaan, berarti gue ini termasuk ke dalam manusia yang mau berbagi ilmu dengan sesama... hehehehe.... gue liat cewek-cewek lain yang menikah muda dan nggak sempet punya pengalaman kerja, mereka tergantung banget sama suaminya. begitu sekali waktu harus pisah, langsung kelabakan karena nggak punya kerjaan, nggak sempet punya pengalaman kerja, nggak tau mesti ngapain, nggak tau gimana caranya hidup tanpa suami. wah... repot amat yeee....???? akhirnya, mereka rame-rame bertahan. bertahan dalam perkawinan tanpa cinta [so pathetic!!!], hanya karena mereka takut menghadapi dunia luar yang buas dan nggak bersahabat, hanya karena mereka takut nggak punya "sumber penghasilan" tetap. duh... hari gini masih tergantung sama suami...???? please, gitu lohhh.... kasian bener Ibu Kartini yang udah memperjuangkan emansipasi wanita kalo hasilnya perempuan cuma bisa termehe-mehe pas ditinggal suami...! kayaknya sia-sia banget kalo perempuan udah sekolah tinggi-tinggi, lulusnya cum laude, trus kawin, trus cerai dan nggak bisa ngapa-ngapain karena nggak punya pengalaman kerja. akhirnya gelar yang "cum laude" itu cuma jadi isi keranjang sampah doang! nggak ada gunanya karena ilmunya nggak pernah dipake, dan perusahaan jaman sekarang nggak mau nerima karyawan yang cuma modal gelar "lulus cum laude" doang. ngapain lulus cum laude tapi nggak bisa kerja? apa benefitnya buat perusahaan? nah lhooo....! percaya nggak, orang yang ngelamar kerja sekarang jarang banget diminta ngelampirin segala jenis ijasah dan sertifikat. HRD tempat gue kerja aja cuma mau nerima 1 lembar surat lamaran kerja ditambah 2 lembar [maksimal] curriculum vitae TANPA LAMPIRAN IJASAH. perusahaan lebih suka mempekerjakan orang-orang dengan skill atau yang matang karena pengalaman, bukan karena gelar yang glamour. so, kayaknya mendingan gue yang gelarnya nggak seberapa, tapi bisa punya jabatan oke dooong!
jadi, walaupun overloaded dan pusing sama kerjaan dan urusan-urusan lainnya, gue masih sangat bersyukur karena sebagai perempuan, gue bisa berkarya dan punya eksistensi diri. nggak cuma sekedar ibu rumah tangga yang bisanya cuma ngurus rumah dan anak doang! setidaknya, suami gue merasa bangga punya istri seperti gue. nggak tipikal perempuan lemah yang nggak bisa berkarya. gue bisa diskusi apa aja sama suami gue. gue bisa cerita banyak soal kerjaan gue sama suami gue. juga gue banyak dapet inspirasi buat nulis saat gue kerja [walaupun tulisan gue banyak yg masih ngegantung endingnya...]. gue juga bersyukur banget bahwa gue, yang notabene gelarnya nggak seberapa, ternyata bisa berkarya jauh melebihi mereka-mereka yang lulusnya gemerlap dengan gelar-gelar hebat. banyak sarjana dari universitas paling top yang end up cuma jadi pengangguran. beberapa orang temen gue yang bergelar sarjana akhirnya cuma jadi customer service yang digaji setara dengan lulusan SMA hanya karena mereka nggak punya pengalaman kerja. banyak juga yang akhirnya kawin sama cowok yang mapan dan jadi ibu rumah tangga aja. lucunya mereka masih bisa bilang, "gue kan sarjana ekonomi lho... lulusan terbaik pula!" lha...??? kalo udah kawin dan milih untuk jadi ibu rumah tangga mah nggak perlu bawa-bawa gelar kesarjanaan atau peringkat kelulusan lagi kaleeee.....
gue ngebuktiin sama dunia, bahwa you and your title is nothing when you don't stand up dan do something! your title has nothing to do with your appraisal and working performance. sekarang, orang nggak pernah lagi tanya-tanya apa gelar gue, yang mereka liat cuma jabatan gue, track record gue selama berkarir dan hasil kerjaan gue.
see...? they don't give a damn whether I'm a bachelor, a master, a high schooler or a professor!
tanpa mengecilkan arti suami gue, gue senang bisa berkarir. suami jaman sekarang mana mau punya istri yang ngomongnya nggak nyambung dan kepalanya nggak ada isinya? duh, kalo gue kayak gitu dan gue dibawa ketemu temen-temennya, bisa malu-maluin dooong! suami gue tetep kepala keluarga, tapi gue sebagai istri, wajib ngebantuin dia dengan cara apapun dong! dan gue memilih ngebantuin dia dengan cara tetap bekerja. gue tau, suami gue sangat appreciate sama keputusan gue untuk tetap bekerja. moreover, dia malah sangat support sama gue. dia cukup senang jadi "tempat sampah" gue kalo gue punya unek-unek di kantor. dia dengan sabar dengerin curhat gue dan sesekali berkomentar, kadang ngasih masukan, kadang nyoba untuk nenangin gue, kadang juga suka ngomporin. hehehehe....
thank's for your all time support, honey.... you're the BEST...!
1 comment:
Aufklarung...
Post a Comment